Minggu, 23 Mei 2021

Jaginow, Inovasi Terbaru Jaja Begina

Jaja Begina

Jaja begina biasanya disebut dengan Rengginang ini biasanya dijadikan sarana persembahan saat upacara Agama Hindu di Bali. Rengginang ini biasanya memiliki rasa yang hambar, namun bisnis Jaginow ini mengembangkan dengan inovasi baru dengan menambahkan banyak varian rasa didalamnya untuk meningkatkan minat konsumen untuk membeli jajanan ini selain digunakan sebagai sarana persembahan saat upacara agama. Jaginow memproduksi sendiri secara rumahan produk yang akan dijual ke mitra bisnis ataupun reseller yang telah dimiliki oleh usaha bisnis Jaginow. Memiliki tempat usaha sekaligus tempat produksi yang berlokasi di Jln.Raya Muding Mekar, Kerobokan,Badung.


 

Jaja begina biasanya dianggap sama dengan rengginang dikarenakan memiliki tekstur dan rasa yang sama, tetapi jaje begina memiliki pembeda berupa corak titik merah di bagian tengah. Jaja Begina merupakan salah satu jajanan terkenal di Bali. Jajanan ini sudah ada sejak dulu sampai sekarang dan sangat mudah dijumpai di warung–warung maupun pasar tradisional di Bali. Jaja Begina dibuat dari ketan putih yang sudah diolah. Corak ini memiliki makna penghormatan terhadap alam semesta dalam ajaran Hindu. Hal tersebut yang menjadikan jaja begina wajib dihadirkan dalam sarana upacara agama.   Jaja begina dengan rasa hambar tentu sudah biasa kita temui dengan mudah di berbagai daerah di Bali. Namun, jaja begina dengan cita rasa modern seperti rasa coklat atau matcha tentu tidak biasa. Jaja begina dengan cita rasa modern ini bisa kita temui di Jaginow.

Jaginow Bali ini didirikan oleh 2 mahasiswi dari Universitas yang terkemuka di Bali , Universitas Udayana. 2 mahasiswi yang berasal dari Fakultas Ekonomi Bisnis dan Fakultas Ilmu Budaya, mereka yaitu Wiantini dan Dwi Rahayu. Mereka berdua memiliki ide ini berawal dari pandangannya melihat jaja begina pada saat rahinan upacara Agama Hindu di Bali. Pada saat Upacara Agama Hindu yang diadakan di Bali, biasanya umat hindu bali menghantarkan sesajen sebagai ungkapan rasa terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu sesajen tersebut ialah Jaja begina ini, biasanya jaja bagina jika sudah selesai dihanturkan sebagai sesajen, maka akan dibuat begitu saja, hal tersebut yang membuat 2 mahasiswi ini bergerak untuk melakukan inovasi terkait dengan kejadian tersebut. Dengan itu, mereka berdua memiliki ide untuk mengkreasikan sebuah Jaja Bagina yang sebelumnya terasa hambar dan kurang diminati untuk dikonsumsi dengan cara menginovasikan dengan menambahkan rasa kedalam jaja begina dan merubah beberapa komposisi didalam jaja begina tersebut agar dapat diterima oleh lidah masyarakat Bali itu sendiri.